Di bawah ini adalah rancangan percobaan untuk mengidentifikasi apakah sebuah larutan termasuk elektrolit (menghantarkan listrik) atau nonelektrolit (tidak menghantarkan listrik). Percobaan ini dirancang agar mudah dipraktikkan di kelas dengan bahan yang mudah ditemukan: gula pasir, garam dapur, cuka, urea, etanol, dan air.
Catatan keselamatan: jangan gunakan tegangan tinggi, jangan sentuh kabel saat baterai terpasang. Lakukan percobaan di bawah pengawasan guru.
- Siapkan enam gelas, beri label: Gula, Garam, Cuka, Urea, Etanol, Air.
- Larutkan tiap zat pada 100 mL air matang (atau takaran serupa): garam 1 sdt, gula 1 sdt, cuka 2 sdm, urea 1 sdt, etanol murni 10–20 mL dicampur air sampai total ~100 mL, dan air kontrol.
- Rangkaian pengujian sederhana: sambungkan baterai ke dua kawat/elektrode; hubungkan lampu (atau LED) seri pada rangkaian sehingga arus melalui larutan akan menyalakan lampu jika larutan menghantarkan.
- Masukkan kedua elektroda ke larutan (jangan sampai saling bersentuhan). Amati apakah lampu menyala, redup, atau tetap mati.
- Catat hasil tiap sampel. Ulangi percobaan sekali untuk verifikasi.
Interpretasi cepat: Lampu menyala = elektrolit (ada ion pengantar). Lampu mati = nonelektrolit atau sangat lemah konduktornya.
Tabel Hasil (template)
| Larutan | Observasi Lampu | Kesimpulan |
|---|---|---|
| Gula pasir (larut) | — | Nonelektrolit |
| Garam dapur (NaCl) | — | Elektrolit kuat |
| Cuka (asam asetat) | — | Elektrolit lemah |
| Urea | — | Nonelektrolit (atau sangat lemah) |
| Etanol | — | Nonelektrolit |
| Air (kontrol) | — | Biasanya nonelektrolit murni |
Isi kolom observasi sesuai hasil praktikum di kelas. Hasil di atas adalah hasil ekspektasi yang biasa ditemukan.
Ringkas langkah, tampilkan foto alat sederhana, beri label setiap tahap, dan masukkan tabel hasil. Canva cocok untuk infografis; pakai potongan video singkat bila membuat dokumentasi proses.
Contoh visual ada pada gambar contoh laporan di bawah.
Bisa disesuaikan: gunakan multimeter untuk mengukur konduktivitas jika tersedia — hasilnya lebih akurat dibanding observasi lampu. Namun untuk praktikum cepat di kelas, metode lampu mudah, aman, dan visual.
Selamat mencoba! Dokumentasikan prosesmu: foto alat, langkah, dan hasil. Bagikan infografis atau video ke grup kelas agar orang tua juga tahu proses pembelajaran nyata yang terjadi di sekolah.
0 Komentar