Sasaran: Kelas XII | Durasi: 6–12 menit
Pemantik: demonstrasi penggantian gugus −Cl oleh nukleofil (SN2) pada haloalkana primer vs kasus SN1 pada haloalkana tersier.
- Mendeskripsikan struktur dan penamaan haloalkana (nomenklatur IUPAC sederhana).
- Mengenali sifat fisik (kecairan, titik didih) dan faktor yang memengaruhi reaktivitas.
- Membedakan mekanisme reaksi substitusi nukleofilik SN1 vs SN2 dan eliminasi (E1/E2).
- Memprediksi produk reaksi dan merancang percobaan sederhana secara konsep.
Ringkasan inti materi
- Definisi: haloalkana = alkana yang mengandung satu atau lebih atom halogen (F, Cl, Br, I) menggantikan H.
- Nomenklatur: nama alkil + halida (contoh: klorometana = chloromethane), penomoran rantai dan penempatan gugus halogen.
- Sifat fisik: polaritas C–X, titik didih meningkat dengan massa & polarizabilitas halogen; kelarutan rendah di air.
- Reaktivitas: pusat karbon elektrofilik; reaksi substitusi nukleofilik (SN2: primer, back-side attack; SN1: tersier, melalui karbokation), reaksi eliminasi E2/E1, dan reaksi radikal (halogenasi rantai).
- Aplikasi dan isu: pelarut industri, bahan baku sintesis organik, serta aspek lingkungan (persistensi, toksisitas, ozon/degradasi).
Materi lengkap (PDF)
Pilih haloalkana → prediksi jalur reaksi dominan
Simulasi konseptual: prediksi apakah SN2, SN1, E2, atau reaksi radikal lebih mungkin terjadi berdasarkan struktur.
Warna pilihan berubah saat dipilih; tekan Cek untuk umpan balik; tekan Rekap Skor setelah menjawab.
Tuliskan 2–3 kalimat: Dari materi dan simulasi, jelaskan perbedaan praktis antara SN1 dan SN2 dan kapan seorang kimiawan memilih kondisi reaksi tertentu.
Kata kunci: haloalkana, SN1, SN2, eliminasi E2, nomenklatur haloalkana, reaksi substitusi
Deskripsi: Media interaktif untuk Kelas XII: video eksperimen, materi PDF (embed+unduh), simulasi prediksi reaktivitas, 10 soal interaktif, dan refleksi.
0 Komentar