Sasaran: Kelas XI | Durasi: 8–15 menit
Pemantik: pengamatan perubahan pH dan pembentukan ion ketika garam terhidrolisis (contoh: NH4Cl, NaCH3COO).
- Mendeskripsikan konsep hidrolisis garam dan faktor yang memengaruhi (kekuatan asam/basa pasangannya).
- Mengaitkan konstanta ionisasi (Ka, Kb) dengan pH larutan garam.
- Memprediksi arah reaksi hidrasi ion dan konsekuensinya terhadap pH dan daya hantar listrik.
- Melakukan interpretasi hasil uji konduktivitas dan pH sederhana pada beberapa contoh garam.
Ringkasan inti materi
- Hidrolisis: reaksi ion (kation/anion) dengan air menghasilkan asam atau basa — memengaruhi pH larutan.
- Garam dari asam kuat + basa kuat → netral (tidak bereaksi signifikan); asam lemah + basa kuat → bersifat basa; basa lemah + asam kuat → bersifat asam.
- Hubungan Ka & Kb pasangan asam–basa dengan konstanta ionisasi air (Kw = 1×10⁻¹⁴ pada 25°C) dan perhitungan pH.
- Contoh: NH4Cl (sal ammonium) → hidrolisis menghasilkan NH4+ → menurunkan pH; NaCH3COO → CH3COO⁻ → menaikkan pH.
Materi lengkap (PDF)
Simulasi: Pilih garam, uji konduktivitas & prediksi pH
Catatan: simulasi ini konseptual — menunjukkan relasi antara hidrolisis, pembentukan ion, pH, dan daya hantar listrik.
Tekan Cek tiap soal untuk umpan balik, lalu Rekap Skor.
Tuliskan 2–3 kalimat: Berdasarkan simulasi dan materi, jelaskan mengapa NH4Cl membuat larutan menjadi asam sementara NaCH3COO membuat larutan menjadi basa.
Kata kunci: hidrolisis, garam, pH, Ka Kb, NH4Cl, NaCH3COO, uji konduktivitas
Deskripsi: Media interaktif: video eksperimen hidrolisis, materi PDF (embed + unduh), simulasi konduktivitas & pH, 10 soal interaktif, dan refleksi — untuk siswa SMA.
0 Komentar